Aku gak pernah benar-benar berharap banyak. Cuma ingin sekadar diajak duduk bareng, makan bersama, atau sekadar ditanya, "Kamu mau ikut gak?" Tapi gak pernah ada.
Setiap kali mereka berkumpul, tertawa ramai, aku cuma jadi penonton. Diam di sudut kamar, pura-pura gak peduli padahal hati ini diam-diam menunggu... siapa tahu, ada yang ingat aku di sini.
Tapi sampai sekarang, gak pernah ada yang ingat. Gak pernah ada yang ngajak.
Lama-lama aku jadi mikir, apa aku ini sebegitu gak pentingnya? Atau mungkin... aku memang beban? Gak dianggap ada karena kehadiranku cuma bikin sumpek?
Lucunya, mereka sering bilang, "Kenapa di kamar terus? Gak mau gabung sama keluarga?" Padahal kapan aku pernah dikasih alasan buat merasa belong? Kapan aku pernah ditarik, dibilang, "Ayo makan bareng."
Aku muak sama kalimat klise itu. "Keluarga tetap keluarga." Omong kosong. Kalau keluarga aja gak pernah bikin aku merasa diterima, masih layak gak sih aku berharap?
Aku gak butuh banyak. Cuma pengakuan kecil bahwa aku ada. Bahwa aku bukan sekadar beban yang mereka tutupi dengan basa-basi.
Tapi sepertinya, harapan itu memang harus aku kubur sendiri.