Kadang aku duduk sendiri dan mikir, sebenarnya negara ini sedang ke mana sih arahnya? Katanya kita sudah merdeka lebih dari 70 tahun, tapi kenapa rasanya seperti masih terjebak di tempat yang sama — atau malah lebih buruk?
Hari demi hari, berita yang muncul di layar hape atau televisi cuma bikin geleng-geleng kepala. Korupsi? Udah kayak tradisi. Kasusnya bukan cuma kecil-kecilan, tapi kelas kakap. Kadang yang ketahuan malah orang yang selama ini sok bersih dan berkoar soal moralitas. Lucunya, rakyat cuma bisa marah sebentar, lalu lupa.
Pernah nggak sih kalian ngerasa lelah jadi warga negara? Lelah melihat para pemimpin yang sibuk jaga citra, tapi lupa kerja nyata. Lelah karena aspirasi rakyat cuma dianggap tren medsos sesaat, tanpa benar-benar ditindaklanjuti. Lelah karena keadilan cuma berlaku buat mereka yang punya kuasa atau uang.
Aku bukan siapa-siapa. Bukan politisi, bukan aktivis, bukan jurnalis. Aku cuma orang biasa yang masih berusaha hidup layak, jujur, dan tetap waras di tengah situasi yang makin absurd ini. Tapi setiap kali ngelihat ketidakadilan, rasanya kayak disiram air es — nyesss... dingin, tapi bikin sadar: kita nggak bisa diam.
Aku jadi ingat bapakku.
Beliau dulu kerja keras banting tulang buat sekolahin anak-anaknya.
Katanya, “Sekolah yang rajin, biar bisa bantu negara ini jadi lebih baik.”
Dan aku percaya, dulu. Tapi sekarang, setelah lulus dan lihat kenyataan, aku bertanya-tanya: Apa benar sekolah tinggi bisa bantu negara? Atau kita malah dibikin pintar supaya nggak banyak protes?Susah nyari kerja. Yang punya koneksi lebih duluan masuk. Yang jujur kalah cepat sama yang ‘pintar main belakang’. Sementara rakyat kecil cuma bisa pasrah, atau kalau nekat protes, dibungkam dengan label “pengganggu ketertiban”.Tapi di balik semua keresahan ini, aku nggak sepenuhnya putus asa. Masih ada harapan — meski kecil. Harapan bahwa generasi kita, yang katanya lebih kritis dan sadar, bisa mulai gerak. Nggak perlu jadi politisi buat bantu negeri. Cukup dengan menyuarakan kebenaran, peduli, dan nggak cuek.
Mulai dari hal kecil:
• Berani bersuara kalau lihat ketidakadilan.
• Edukasi diri sendiri dan orang lain soal hak dan kewajiban.
• Jangan cuma ikut arus, tapi pelajari dan pahami kenapa kita bisa sampai di titik ini.
• Dukung gerakan dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada rakyat.
• Aku tahu tulisan ini nggak akan langsung ubah keadaan.
Tapi kalau kamu baca ini dan ngerasa yang sama, semoga ini bisa jadi pengingat bahwa kita nggak sendiri. Dan suara sekecil apapun, kalau disuarakan terus, bisa jadi gema yang kuat.
Negeriku, aku masih sayang padamu. Tapi jujur... aku juga kecewa.